Koteka Aset Budaya Papua
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan nilai nilai budayanya itu terbukti dengan banyaknya kepulauan yang terbentang dari sabang samap merauke, disetiap pulau didiami oleh beraneka suku bangsa dari mulai suku dayak, sunda dan banyak lagi lainnya, pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai salah satu kebudayaan yang terdapat di negara kita salah satunya kebudayaan yang terdapat di wilayah Indonesia yang terletak paling barat, yakni Papua atau yang dulunya kita kita kenal dengan sebutan Irian Barat.
Gambar Koteka
Orang
Mee menyebutnya bobbe. Bobbe biasanya di tanam di kebun atau di halaman rumah.
Proses pembuatannya, bobbe dipetik (biasanya yang sudah tua) kemudian
dimasukkan kedalam pasir halus. Di atas pasir halus tersebut dibuat api yang
besar. Setelah panas kulit bobbe akan lembek dan isinya akan mencair, lalu
biji-biji beserta cairan akan keluar dari dalam ruas bobbe. Setelah itu, bobbe
digantung (dikeringkan) di perapian hingga kering. Setelah kering dilengkapi
dengan anyaman khusus dan siap pakai sebagai koteka.
http://greenbirepapua.blogspot.com/2012/09/koteka-aset-budaya.html
Di
tahun 1950, Misionaris yang datang ke Papua, telah mengkampanyekan penggunaan
celana sebagai pengganti Koteka, namun usaha itu tidak sepenuhnya berhasil,
karena Suku Dani dilembah baliem saat itu masih ada yang menggunakan Koteka,
hingga memasuki tahun 1960 Pada masa Pemerintahan RI, kampanye penggunaan
celana terus di suarakan, namun belum berdampak signifikan.
Memasuki
Tahun 1971 melalui Gubernur Frans Kaisepo, kampanye anti koteka di gelar, pada
masa ini di kenal sebagai "operasi koteka", dengan cara
membagi-bagikan Pakaian kepada penduduk, namun operasi itu berdampak pada
penyakit kulit yang menyerang warga, dikarenakan tidak adanya sabun untuk mencuci
pakaian.
Di
Tahun - tahun berikutnya pemakaian Koteka pada Masyarakat penggunungan Papua
semakin berkurang, itu dikarenakan perkembangan hidup modern, dan telah
banyaknya laki-laki penggunungan papua yang terpelajar, Penggunaan Koteka pada
saat ini, masih dapat di Jumpai ketika berlangsungnya Upacara Adat, namun tidak
menutup kemungkinan penggunaan Koteka akan semakin tersisihkan.
Berita
Mendaftarkan Koteka sebagai warisan Budaya tak benda ke Unesco, yang merupakan usulan dari Balai Penelitian Arkeolog Jayapura, Papua, adalah tindakan yang tepat, untuk mengupayakan Budaya Papua yang juga harus memiliki Payung Hukum, dengan begitu peninggalan sejarah Budaya tidak musnah, namun bisa menjadi ingatan sejarah masa lampau yang akan menjadi bagian dari ilmu pendidikan yang mengulas tentang sejarah kehidupan sosial budaya masyarakat Papua pada jaman sebelum modern.
Mendaftarkan Koteka sebagai warisan Budaya tak benda ke Unesco, yang merupakan usulan dari Balai Penelitian Arkeolog Jayapura, Papua, adalah tindakan yang tepat, untuk mengupayakan Budaya Papua yang juga harus memiliki Payung Hukum, dengan begitu peninggalan sejarah Budaya tidak musnah, namun bisa menjadi ingatan sejarah masa lampau yang akan menjadi bagian dari ilmu pendidikan yang mengulas tentang sejarah kehidupan sosial budaya masyarakat Papua pada jaman sebelum modern.
Kesimpulan
Setelah mengetahui Sejarah dan Fungsi Koteka dalam kehidupan masyarakat Papua, penulis tidak menemukan Filosofi yang terkandung dalam koteka itu sendiri, namun penilain-nya lebih kepada unsur seni dan keterampilan. Di jaman modern ini, Koteka yang semakin tersisih, akan fungsinya memang patut untuk tetap di lestarikan dengan cara - cara mengalih fungsikan Koteka tanpa meninggalkan nilai - nilai yang terkandung di dalamnya. Koteka bisa digunakan sebagai media melukis dan souvenir bagi wisatawan, selain itu, dengan melestarikannya sama juga menghargai seni dan keterampilan warga setempat.
Setelah mengetahui Sejarah dan Fungsi Koteka dalam kehidupan masyarakat Papua, penulis tidak menemukan Filosofi yang terkandung dalam koteka itu sendiri, namun penilain-nya lebih kepada unsur seni dan keterampilan. Di jaman modern ini, Koteka yang semakin tersisih, akan fungsinya memang patut untuk tetap di lestarikan dengan cara - cara mengalih fungsikan Koteka tanpa meninggalkan nilai - nilai yang terkandung di dalamnya. Koteka bisa digunakan sebagai media melukis dan souvenir bagi wisatawan, selain itu, dengan melestarikannya sama juga menghargai seni dan keterampilan warga setempat.
Koteka
merupakan aset budaya bangsa, sekalipun di era yang modern nanti Koteka telah
memiliki fungsi lain, namun tetap menjadi bagian dari kebudayaan yang tak boleh
dilupakan, dengan terus melestarikan kebudayaan, sama juga telah menjaga aset
budaya yang memiliki nilai - nilai leluhur didalamnya dan tidak hilang di tengah
perkembangan jaman.
http://deateytomawin.wordpress.com/2009/01/28/koteka-pakaian-tradisional-laki-laki-masyarakat-pegunungan-tengah-papua/
0 komentar:
Posting Komentar